
Membeli rumah dengan sistem kredit butuh kecermatan supaya tidak berujung penyesalan di kemudian hari. Berikut beberapa tips membeli rumah dengan program Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pengembang Real Estat Indonesia (REI) Soloraya, Wahyu Adhi.
Kenali dulu latar belakang pengembang. Jika pengembang tersebut memiliki catatan hitam, perlu dipertimbangkan lagi untuk memilih rumah yang ditawarkan. Banyak pengembang lari dari tanggung jawab kendati cicilan rumah sudah dibayarkan.
Tanyakan kepada pengembang terkait status tanah. Apakah sudah sepenuhnya menjadi hak milik pengembang atau masih kerja sama dengan pihak ketiga. Sudah adakah izin mendirikan bangunan (IMB), kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), analisis dampak lingkungan, uji kelayakan air, dan lain-lain. Pengembang akan memberikan jaminan sertifikat tanah jika legalitas bangunan rumah jelas.
Beberapa tahun lalu, kawasan Colomadu, Karanganyar, maupun Gentan, Sukoharjo, dipandang sebelah mata sebagai lokasi investasi di bidang properti. Selain berada di pinggiran kota, harga tanah dan rumah di kawasan ini beberapa tahun lalu relatif lebih murah dibandingkan di dalam kawasan Kota Solo. Setelah itu, pembeli lama banyak diuntungkan karena harga rumah bisa naik hingga tiga kali lipat. Sebaliknya, pembeli baru harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli rumah di kawasan ini. Beberapa kawasan yang belum ramai namun dirancang untuk berkembang pesat layaknya Colomadu dan Gentan saat ini antara lain Mojolaban, Gatak, Baki, Kartasura, Plesungan, dan lain-lain.
Pengembang yang nakal cenderung ingkar janji kepada konsumen. Cek spek bahan bangunan dan kelengkapan seperti peranti listrik, pompa air, pagar rumah, dan lain-lain. Gunakanlah brosur yang ditawarkan pengembang sebagai pedoman untuk mengontrol kinerjanya. Sudah menjadi hak konsumen untuk mempertanyakan janji yang disampaikan pengembang. Jangan bersedia mengikuti akad jual-beli jika kelengkapan rumah belum dipenuhi pengembang.
Persaingan bunga KPR di pasaran cukup ramai. Cari penawaran bunga yang kompetitif sehingga cicilan bulanan tidak akan terlalu berat. Bila perbedaan bunga kredit tipis, konsumen bisa pilih bank yang menawarkan kemudahan layanan. Misalnya, berupa kemudahan transaksi pembayaran cicilan. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI)
LEAVE YOUR COMMENTS